Profil Siti Naharin: Antara Mimpi Menulis dan Mengajar


Siti Naharin

Terlahir 4 Oktober 1976 sebagai bungsu dari dua bersaudara perempuan. Kesepian menjadi makhluk terkecil di keluarga, mendorongnya nyastra. Novel pertama yang dibacanya Di Bawah Lindungan Ka’bah, besutan almarhum HAMKA. Sentuhan pertama ini, membuat Naharin kecil mulai menulis. Tersematlah di benak, kelak ingin menjadi penulis. Ia meyakini, jika penulis meninggal, orang masih membaca karyanya.

Memasuki dunia sekolah di Taman Kanak-Kanak “Taman Putra” desa Sukoharjo, Pacitan, Jawa Timur. Kemudian berlanjut ke SDN Sukoharjo, lalu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kebonagung, dan SMA Negeri Pacitan. Tahun 1996 ngangsu kawruh di Fakultas Sastra dan Seni Rupa jurusan Sastra Indonesia, Universtas Negeri Sebelas Maret (UNS) dan tamat tahun 2004.

Mengenal dunia organisasi kampus dengan masuk Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kalpadruma, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Senat Mahasiswa. Berkecimpung juga di luar kampus, seperti bergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Rakyat (SMPR) Solo, Dewan Kesenian Rakyat (Dekra) dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND). Sejumput tulisan sempat ‘naik’ media lokal Solo. Tiga puisi masuk dalam antologi puisi Dian Sastro for President (2003) dan Dwilogi Matahari (2014). Menjadi guru bukanlah keinginan, tetapi masih digeluti hingga sekarang. Selain mengajar, sekarang sibuk mengasuh tiga balita. Menjadi manusia yang berguna bagi manusia lain, adalah obsesi terbesarnya.


Previous Post Next Post