![]() |
| Gerakan 98 dalam Lensa: Naharin vs Barisan Polisi |
Maaf, bukan maksud saya untuk membicarakan masa lalu. Tetapi berhubung ada kawan yang menanyakan cerita di balik foto itu, maka saya akan bercerita sedikit Tentang Foto Saya di Depan Barisan Polisi. Sedikit kenangan di balik foto itu.
Saat itu, (saya lupa tanggal dan harinya) ada demonstrasi rakyat Surakarta di depan kampus UNS. Korlap utamanya saat itu adalah kawan dari PMKRI, mahasiswa pertanian. Kalau tidak salah namanya Aze (dari Timor Leste). Tugas saya dalam aksi, biasanya mencatat kronologi aksi, dan karena nyamannya itu di depan maka saya berada di barisan pelopor. Kala itu, di sebelah saya Sekretaris Umum LPM Kalpadruma Tri Hastuti (Sastra Inggris 94).
Sekitar pukul 09.45, Aze mendekati saya dan mBak Tutik berkata :"Nanti kalau water cannon dan tank itu mau masuk ke kampus, kita hadang. Tolong barisan pelopor untuk menghadang roda baja itu dengan tubuh." Setelah itu mBak Tutik ngeloyor ke mimbar lagi. Kami berdua mengiyakan. Di benak saya, seluruh massa dan perangkat aksi akan melakukan hal yang sama.
Pukul 09.55 WIB; Roda-roda baja itu bergerak pelan ke arah barisan. Ketika mengetahui hal itu, Aze berteriak lantang "Satu komando, satu tujuan!!". Maka tanpa pikir panjang, kami pun menjatuhkan diri berkalang tanah demi memertahankan kampus agar tak terjamah militer. Sama sekali tidak terpikir di otak saya, komandan lari atau bagaimana. Masa bodoh. Sungguh, saat itu saya tidak mendapatkan perlakuan kasar ataupun ucapan kasar dari militer dan polisi. Sampai kawan Yuli Ning Hening datang dan membisiki saya "Teruskan! Jangan mau dipaksa berdiri!"
Sebenarnya saat itu saya malu, jengkel, merasa dipermainkan saat tahu korlap ngacir. Apalagi sampai diangkat ke tepi oleh militer (olahraga angkat berat siang hari). Besoknya saya tahu dari mbak Wiji Lestari kalau beberapa teman dari PMII seperti Kang Likin, dkk harus mendapat perawatan medis serius karena luka akibat dihajar sama aparat.
Sepertinya ceritanya itu aja. Untuk foto, saya tidak menyimpan, karena saya gak punya Hp yang bisa buat selpi-selpi. Mungkin Mas Kelik Ismunandar atau Kang Slamet Amirul Abidin menyimpannya dan memublikasikannya di group WA. Sekian ya.
SUMBER: facebook Naharin Whae
